Gotong royong yang dulu digagas pertama kali oleh pendiri bangsa, Ir. Soekarno kian hari semakin terkikis dengan budaya individual ditengah persaingan yang begitu ketat dalam mencapai tujuan tertentu, kenyataan inilah yang membuat nilai-nilai sosial ditatanan masyarakat yang sejak dulu sudah ditanamkan oleh nenek moyang kita luntur seiring dengan perkembangan jaman. padahal untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita bersama seharusnya dikerjakan secara bersama-sama. 

Maka dengan kenyataan inilah, pemerintah desa Bugo kembali melakukan sebuah inovasi baru dalam merangkul masyarakat agar terus menanamkan kebudayaan "Gotong Royong". kegitan gotong royong dalam pembersihan sampah dan tanaman bengok kali anyar, kepentingan bersama menjadi satu ketika semua masyarakat desa terlibat aktif, tanpa harus melihat tatanan dan golongan yang ada. masyarakat saling bahu membahu seiring kegitan gotong royong. 

Kegiatan Pembersihan Sampah dan Tanaman Bengok Di Kali Anyar tepatnya di bawah jembatan Kali Anyar Desa Bugo sangat urgent untuk segera di tindaklanjuti. Pelaksanaan Kegiatan tersebut di lakukan setelah rapat dinas Pemdes Bugo membahas tentang peralihan musim. Musim hujan sudah datang dan debit air hujan semakin banyak dan aliran air hujan mengalir ke sungai-sungai, terutama sungai besar di desa Bugo yaitu Kali Anyar. Sampah Rumah Tangga dan tanaman Bengok Banyak sekali yang ikut arus air sungai kali anyar sehingga mengakibatkan terjadinya banjir. Untuk itu Pemdes Bugo mengajak semua element masyarakat melakukan kegiatan kerja bakti bersama pada hari selasa tanggal 15 desember 2020.